Dunia penuh keindahan, dunia diciptakan Allah dengan segala keindahannya. Namun ketika keindahan tersebut ingin cepat tereguk, sesungguhnya bukan keindahan sejati yang tereguk, melainkan kepalsuan.
Memang dunia itu penuh keindahan sehingga menarik minat orang banyak untuk menggenggamnya. Kekuasaan, popularitas dan uang adalah bagian dari tampilan wajah dunia yang menggoda.
Layaknya air gula yang menenggelamkan semut-semut, dunia pun kerap menenggelamkan orang-orang yang hendak menjamahnya. Semua itu terjadi apabila kilauan indahnya kehidupan sampai menutupi pandangan kita terhadap keberadaan Dzat Pemilik Dunia, Allah.
Oleh karena itu kita akan menemukan cerita-cerita yang pahit dari pengejar dunia itu, mulai dari bangkrutnya seorang eksekutif top yang sempat melesat bagai meteor atau cerita tentang terlemparnya seorang dari kehidupan normal setelah melakukan pencurian, korupsi, perizinan, aborsi dan sebagainya.
Ikhtiar untuk mendapatkan dunia secara cepat bukanlah sesuatu yang terlarang, kalau memang ada yang cara yang cepat kenapa tidak? Yang penting hati-hati, pastikan agar cara tersebut tidak mengabaikan kesejatian kita sebagai seorang hamba dan mengabaikan aturan-aturan Ilahi.
Selebihnya, yang lebih sering terjadi adalah tidak adanya kehati-hatian dan kewaspadaan akibatnya yang terjadi adalah kebinasaan bagi siapa saja yang menempuh jalan serba cepat. Maka biasa saja lah, pelan-pelan mau kemana sih kita? Sekaya-kayanya manusia toh baju yang dipakai tetap satu, sekaya-kayanya manusia super kaya toh pada akhirnya ia meninggalkan kekayaannya.
Satu hal yang mudah-mudahan dapat menyelamatkan kita, ada baiknya terima dulu apa yang kita miliki sebagai keindahan dunia, niscaya kita akan merasa menjadi pemilik dunia dan bahagia.
Pilihan terakhir ada di tangan kita, sabar dalam menggapai semua hal, kemudian selamat atau lupakan semua peraturan moral dan etika hingga kemudian kita tersadarkan oleh kesengsaraan yang tampak di depan mata.
Ingin dunia? Kejar yang benar!
Jika tidak bukan dunia yang terkejar, melainkan kepahitan yang didapat.
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya diterima ―QS. 17:19
Bulan suci Ramadan adalah bulan untuk Al Qur'an, sebagaimana Ia adalah bulan untuk berpuasa.
Al Qur'an begitu penting dan berharga hingga meninggikan nilai dari apa saja yang terkait dengannya. Al Qur'an telah meninggikan nilai ruang dan waktu, kertas yang di tulis isinya dan tinta yang digunakan untuk menulisnya menjadi berharga. Al Qur'an telah memuliakan mereka yang membaca dan mendengarkannya.
Lailatul Qadar dan bulan Ramadan, bulan diturunkannya Al Qur'an, mendapatkan kemuliaan dari Al Qur'an. Berkaitan dengan Al Qur'an, tidak diragukan lagi bahwa bulan Ramadan adalah saat yang paling istimewa.
Pembacaan Al Qur'an adalah dua hal yang berkaitan sangat erat. Alasan bagi peningkatan jumlah shalat selama bulan Ramadan adalah agar kita membaca Al Qur'an.
Bulan Suci Ramadan adalah bulan untuk Al Qur'an, sebagaimana adalah bulan untuk berpuasa. Turunnya Al Qur'an berawal dan berakhir pada bulan Ramadan.
Selain beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir, sepanjang bulan Ramadan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga bertadarus Al Qur'an hingga khatam bersama Malaikat Jibril.
Abu Hurairah meriwayatkan i'tikaf dan pembacaan Al Qur'an oleh Nabi sebagai berikut: “Malaikat Jibril biasa mengulangi pembacaan Al Qur'an bersama Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Sekali setahun, Ia mengulanginya dua kali pada tahun ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam wafat. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam biasa menjalankan shalat dalam i'tikaf selama sepuluh hari setiap tahun, dan pada tahun ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam wafat, beliau salat dalam i'tikaf selama dua puluh hari” (Bukhari, Fada'il Qur'an, 7).
Al Qur'an akan melunakkan hati orang yang membacanya dan meningkatkan kasih sayang mereka terhadap sesama. Ini juga merupakan manfaat berzakat kepada fakir miskin selama bulan Ramadan.
Membaca Al Qur'an bersama Jibril, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sangat bermurah hati dan akan memberikan apa saja yang diminta kepada beliau.
Ibnu Abbas menggambarkan keadaannya sebagai berikut:
“Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah orang yang paling murah hati di antara seluruh umat manusia. Beliau bahkan lebih murah hati lagi ketika bertemu Jibril pada bulan Ramadan. Pada setiap malam sepanjang bulan Ramadan, Setiap malam Jibril mendatangi dan mengajarkan Al Qur'an kepada beliau. Dalam hal perbuatan baik Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lebih murah hati daripada angin yang diberkahi” (Bukhari, Sawn, 7).
Semoga kita diberikan kenikmatan sehat untuk rutin membaca Al Qur'an setiap hari. Serta diberi nikmat untuk bisa berjumpa dan tadarus Al Qur'an di bulan Ramadan nanti. Amin.
Zubeyr Tekin
AL QUR'AN DAN BULAN SUCI RAMADAN
LAZIS TASYRIF SEMARANG
20:52
Gula itu selalu manis. Pasti! Manisnya gula selalu mengundang semut untuk mendekat dan menjamahnya ada pepatah yang mengatakan, ada gula ada semut.
Keberadaan gula dengan semut menjadi identik. Gula yang manis, apabila tidak terbungkus rapi, mudah dijamah semut. Wajar kiranya jika kita berpesan kepada 'orang manis' untuk berhati-hati agar tidak hilang kemanisannya.
Layaknya garam, gula juga menjadi teman sehari-hari manusia. Seakan tiada hari tanpa gula dan garam.
Begitulah gula, iya hanyalah satu dari sekian ayat keberadaan Allah Tuhan Yang Agung. Lihatlah, bagaimana gula bisa saling melengkapi keindahan rasa, berpacu dengan garam dan bumbu-bumbu dapur lainnya, 'berkorban' demi apa yang dinamakan kepuasan rasa manusia.
Lukman suka sekali minum teh manis. Menurut penelitian yang pernah didengar Lukman, sendok kecil gula yang dicampur dengan teh manis akan mampu merangsang badan hingga mencapai kesegaran. Apabila diminum pada pagi hari, teh akan mengawali kecerahan, dan apabila diminum pada sore hari, teh manis akan mengembalikan kesegaran setelah kepenatan bekerja.
Dunia itu ibarat gula: Manis. Iya akan mengundang Siapa saja yang ingin mereguknya. Hanya dengan jalan kesabaran dunia terasa indah.
"Dan tiadalah ia dianugerahkan melainkan kepada orang yang sabar dan tiadalah ia dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan besar." (QS. Fushilat, 41:35)
"Dik, Dik, teh manisnya mana?” tanya Lukman kepada istrinya, Maimunah.
”Tehnya sudah dari tadi saya taruh di meja”
"Wah, kok nggak bilang dari tadi"
"Saya udah bilang, aja yang terlalu asyik baca koran!" Lukman beringsut, melangkah ke meja.
"Waduh!" lukman berteriak kecil. Iya tertegun.
"Ada apa?" tanya Maimunah kaget sambil melangkah mendekat.
"Disemutin!"
Teh tersebut dikerubungi semut. Hal biasa. Setelah merefleksikan ungkapan 'di mana ada gula di situ ada semut' rupanya semut-semut itu mendahului Lukman menyeruput teh manis di atas meja.
"Ya sudah" Lukman mengalah. Iya meminta sang istri membuatkan teh manis yang baru.
Satu hal yang membuat Lukman tertegun adalah ketika ia pandangi kerumunan semut itu. Semut yang 'mendahului' Lukman mencicipi teh manis dan semuanya mati. Tidak ada yang tersisa. Benar-benar tidak ada yang tersisa!.
Ada yang mati di pinggir cangkir, ada yang mati di pinggir tatakan cangkirnya, dan yang terbanyak mati di tengah cangkir. Mengambang di atas air teh manis tersebut.
Tiba-tiba ia merasa ada getaran hikmah yang hadir di hatinya. Kesia-siaan. Itulah hikmah yang tersembunyi dari pemandangan pagi itu. Bagi para semut itu, mendapatkan makanan, alih-alih merasakan nikmatnya gula, malah kematian yang didapat.
Semut mau mendatangi teh manis karena 'dengan tak tertulis' dari manisnya gula. Mereka memandangnya sebagai sebuah kenikmatan dan makanan bagi kehidupan mereka, mengabaikan pertimbangan akal.
Hukuman pun merasakan adanya petikan hikmah yang mampu menghujam relung-relung hatinya. Iya sampai pada satu simpulan bahwa demikian pula lah nasib yang akan dialami oleh orang-orang yang mengejar keindahan dunia tanpa mempertimbangkan kehadiran akal dan menafikan keberadaan Allah sebagai pengawasnya.
Apalagi kalau mengejarnya dilakukan secara instan dengan cara memotong kompas. Melaju dengan cepat tanpa perhitungan yang matang, akan semakin lekas pula terampas.
Semoga Allah memberikan kenikmatan hidup kita dengan ridho dan berkahnya. Amin.
Ustadz Yusuf Mansur (Kaya Hati, Kaya Rasa, Kaya Raya)
Photo by Thomas Kinto on Unsplash
TEH MANIS: MERAIH DUNIA DENGAN KESABARAN
LAZIS TASYRIF SEMARANG
15:55
Sejumlah mahasiswa UIN Walisongo yang tergabung dalam UMK LSB mengadakan kegiatan bakti sosial dan buka puasa bersama, Sabtu (2/6/2018). Kegiatan ini dilaksanakan di yayasan At-Tasyrif warrohman di Kelurahan Podorejo kecematan Ngaliyan.
Acara ini diikuti oleh 100 orang peserta dari anak-anak yayasan dan panitia. Bakti sosial dan buka puasa bersama merupakan program kerja dari UKM Lembaga Studi Bahasa (LSB).
Dalam kegiatan ini, mahasiswa UIN mengadakan education game. Anak-anak panti diajari bahasa Inggris dan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari.
"Kegiatan ini sangat baik, mengingat bulan ramadhan adalah bulan yang suci dan berkah. Kita mengisi bulan ramadhan dengan hal positif. Yaitu baksos dan buka bersama yang diadakan oleh UKM LSB” ujar Ulul Albab ketua panitia LSB.
(Ditulis oleh Ari Widyanti mahasiswi UIN Walisongo).
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Mahasiswa UIN Baksos Ajari Anak-anak Panti Berbahasa Inggris dan Arab, http://jateng.tribunnews.com/2018/06/03/mahasiswa-uin-baksos-ajari-anak-anak-panti-berbahasa-inggris-dan-arab.
BELAJAR BAHASA ARAB DAN INGGRIS BERSAMA MAHASISWA UIN WALISONGO SEMARANG
LAZIS TASYRIF SEMARANG
14:17
Agar dapat menggambarkan dan memahami arti Al Qur'an, kita harus dapat mengenali sifat-sifat utamanya. Al Qur'an adalah kalimat Allah, sang pencipta semesta alam dan segala makhluk. Al Qur'an adalah perwujudan tertinggi dari Asmaul Husna.
Al Qur'an tidak diturunkan untuk suatu zaman atau bangsa tertentu. Kekayaan isinya, ketegasan, keputusannya dan kesungguhan serta keharmonisan gayanya, menunjukkan bahwa Al Qur'an merupakan kata-kata Allah yang ditunjukkan untuk semua manusia.
Nilai dan pentingnya Al Qur'an dapat dipahami dengan lebih baik melalui hadits berikut: "Mengenai kehadiran Allah tidak ada kalimat yang lebih berharga daripada Al Qur'an" (Darimi, Fada'il Qur'an, 5)
Dalam hadits lain, "Keutamaan kalimat Allah atas kalimat lain adalah seperti keutamaan Allah atas ciptaanNya" (Tirmidhi, Fada'il Qur'an, 25). Nilai Alquran benar-benar ditegaskan.
Sifat utama lain dari Al Qur'an adalah kenyataan bahwa Al Qur'an akan menjadi pembela bagi manusia di hari penghakiman. Al Qur'an pembela yang tidak satupun permintaannya akan ditolak.
Pada hari penghakiman itu, Al Qur'an akan melindungi mereka yang membaca dan mempelajarinya. Al Qur'an akan membela dan membantu mereka mendapatkan surga yang abadi.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyarankan kita untuk membaca Al Qur'an dalam hadits berikut, “Bacalah Al Qur'an! Iya akan menjadi pembela yang hebat di hari kiamat nanti”. Hadits itu menerangkan kepada kita bagaimana Al Qur'an akan melakukan pembelaan.
“Pada hari kiamat, Al Qur'an akan berbicara (bagi mereka yang membacanya), 'Ya Tuhan, iya dengan kemuliaan. Dan orang itu pun akan dihiasi dengan kemuliaan. Kemudian ia berkata lagi, 'Ya Tuhan, Ia pakaian kemuliaan. 'Dan orang itu pun akan diberi pakaian kemudian. Ia akan diberikan mahkota dengan mahkota kemuliaan” (Tirmidhi, Fada'il Qur'an, 8)
Al Qur'an adalah kata-kata Allah. Bahkan, satu huruf saja dari Al Qur'an lebih berharga dibandingkan apapun didunia ini. Nilai Al Qur'an tidak boleh dikecilkan dengan menggunakannya untuk tujuan rendah.
Membaca Al Qur'an demi mendapatkan pahala duniawi sangatlah berbahaya, apalagi menggunakannya untuk mendoktrin orang lain mengenai pendapat atau ide seseorang.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberitahu kita bahwa orang semacam itu akan muncul suatu saat nanti: “Barang siapa membaca Al Qur'an, ia harus meminta izin kepada Allah. Suatu haari nanti akan ada orang yang membaca Al Qur'an dan menggunakannya sebagai alat untuk mencapai tujuan duniawi mereka” (Tirmidhi, Fada'il Qur'an, 19)
Dalam hadits itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyatakan ketidakestujuan beliau terhadap seseorang yang meminta bayaran atas pembacaan Al Qur'an dan penyalahgunaannya untuk memperoleh keuntungan duniawi.
Zubeyr Tekin
Photo by alazharquranteaching
Al Qur'an tidak diturunkan untuk suatu zaman atau bangsa tertentu. Kekayaan isinya, ketegasan, keputusannya dan kesungguhan serta keharmonisan gayanya, menunjukkan bahwa Al Qur'an merupakan kata-kata Allah yang ditunjukkan untuk semua manusia.
Nilai dan pentingnya Al Qur'an dapat dipahami dengan lebih baik melalui hadits berikut: "Mengenai kehadiran Allah tidak ada kalimat yang lebih berharga daripada Al Qur'an" (Darimi, Fada'il Qur'an, 5)
Dalam hadits lain, "Keutamaan kalimat Allah atas kalimat lain adalah seperti keutamaan Allah atas ciptaanNya" (Tirmidhi, Fada'il Qur'an, 25). Nilai Alquran benar-benar ditegaskan.
Sifat utama lain dari Al Qur'an adalah kenyataan bahwa Al Qur'an akan menjadi pembela bagi manusia di hari penghakiman. Al Qur'an pembela yang tidak satupun permintaannya akan ditolak.
Pada hari penghakiman itu, Al Qur'an akan melindungi mereka yang membaca dan mempelajarinya. Al Qur'an akan membela dan membantu mereka mendapatkan surga yang abadi.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyarankan kita untuk membaca Al Qur'an dalam hadits berikut, “Bacalah Al Qur'an! Iya akan menjadi pembela yang hebat di hari kiamat nanti”. Hadits itu menerangkan kepada kita bagaimana Al Qur'an akan melakukan pembelaan.
“Pada hari kiamat, Al Qur'an akan berbicara (bagi mereka yang membacanya), 'Ya Tuhan, iya dengan kemuliaan. Dan orang itu pun akan dihiasi dengan kemuliaan. Kemudian ia berkata lagi, 'Ya Tuhan, Ia pakaian kemuliaan. 'Dan orang itu pun akan diberi pakaian kemudian. Ia akan diberikan mahkota dengan mahkota kemuliaan” (Tirmidhi, Fada'il Qur'an, 8)
Al Qur'an adalah kata-kata Allah. Bahkan, satu huruf saja dari Al Qur'an lebih berharga dibandingkan apapun didunia ini. Nilai Al Qur'an tidak boleh dikecilkan dengan menggunakannya untuk tujuan rendah.
Membaca Al Qur'an demi mendapatkan pahala duniawi sangatlah berbahaya, apalagi menggunakannya untuk mendoktrin orang lain mengenai pendapat atau ide seseorang.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberitahu kita bahwa orang semacam itu akan muncul suatu saat nanti: “Barang siapa membaca Al Qur'an, ia harus meminta izin kepada Allah. Suatu haari nanti akan ada orang yang membaca Al Qur'an dan menggunakannya sebagai alat untuk mencapai tujuan duniawi mereka” (Tirmidhi, Fada'il Qur'an, 19)
Dalam hadits itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyatakan ketidakestujuan beliau terhadap seseorang yang meminta bayaran atas pembacaan Al Qur'an dan penyalahgunaannya untuk memperoleh keuntungan duniawi.
Zubeyr Tekin
Photo by alazharquranteaching
KEMULIAAN AL QUR'AN
LAZIS TASYRIF SEMARANG
16:37
Al Qur'an adalah matahari landasan dan rencana Islam serta terjemahan Abadi jagat raya. Al Qur'an adalah kitab Agung dan suci yang dikirimkan Allah kepada kita untuk memenuhi segala kebutuhan kita baik fisik maupun rohani. Asmaul Husna beserta singgasananya adalah sumber Al Qur'an. Ketika kita mengatakan kata-kata Allah yang kita maksudkan adalah Al Qur'an.
Melalui Al Qur'an lah Sang Pencipta langit dan bumi berbicara kepada kita, firman Sang Pencipta jagat raya, kata-kata Allah, Tuhan segala makhluk ciptaan. Al Qur'an adalah kitab yang berisi peraturan-peraturan suci, kitab yang berisi pesan-pesan luar biasa yang sebanding dengan nilai manusia.
Al Qur'an adalah mukjizat yang mengandung inti segala ilmu pengetahuan kitab yang keajaibannya tidak pernah lekang oleh waktu. Al Qur'an mencakup berbagai ketentuan agama serta ilmu pengetahuan yang berharga dan mengajari kita bagaimana serta apa yang harus kita ucapkan ketika kita berdoa.
Induk Segala Kitab
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berbicara mengenai Al Qur'an. "Ia adalah harta yang membuat seseorang tidak memerlukan apa-apa lagi selain darinya" (Majma' Al Zawa'id,7,158).
Dalam hadits itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyatakan bahwa Al Qur'an mencakup segala ilmu pengetahuan kepada semua manusia dan menawarkan jalan keluar atas segala masalah.
Al Qur'an adalah segala sumber kehidupan jiwa dasar moralitas dan inti semua doa. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, bersabda, "Yakinlah bahwa Al Qur'an adalah yang dihidangkan oleh Allah" (Darimi, Fada'il Al Qur'an, 1).
Dalam perjamuan itu dihidangkanlah segala jenis makanan, kudapan dan kembang gula. Meskipun masing-masing makanan mungkin memiliki rasa dan struktur yang berbeda. Semua orang dapat menemukan apa yang mereka sukai dalam perjamuan itu.
Ketika mengatakan, "Orang yang datang ke perjamuan itu tidak akan takut kelaparan" Abdullah Bin Mas'ud merujuk pada kenyataan bahwa Al Qur'an dengan kekayaan isinya berisi penyelesaian bagi semua permasalahan.
Karena Al Qur'an merupakan sumber segala informasi dan ilmu pengetahuan yang dijunjung tinggi muslim dikatakan bahwa Islam adalah peradaban berdasarkan Al Qur'an.
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam telah memperkenalkan dan mengajarkan kitab suci ini kepada kita kata-kata beliau merupakan pernyataan terbaik yang dapat menjelaskan isi Al Qur'an.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
"Al Qur'an adalah kitab yang mencakup berita dari masa lalu kaum kaum yang ada sebelum kamu fitnah peristiwa penghasutan serta perseturuan internal energi dan penghancuran yang akan menimpa kalian hingga datangnya hari kiamat serta ketentuan mengenai keadaan yang terjadi diantara kalian.
Ia adalah satu-satunya timbangan yang dapat membedakan kebenaran dan kebatilan. Di dalamnya adalah sungguh-sungguh. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Penguasa dan berhenti mengamalkannya Apa yang diperintahkan dalam Al Qur'an akan dilaknat oleh Allah.
Mencari petunjuk ke tempat lain akan disesatkan. Al Qur'an adalah suatu pengingat yang penuh dengan kebijaksanaan dan suatu jalan yang menuntun kepada kebenaran.
Mencari petunjuk ke tempat lain akan disesatkan. Al Qur'an adalah suatu pengingat yang penuh dengan kebijaksanaan dan suatu jalan yang menuntun kepada kebenaran.
Selamatkan mereka yang mempelajarinya dari kesesatan karena mendapatkan berbagai godaan memelihara lisan (ucapan, perkataan) mereka yang membacanya dari ketidakjelasan.
Para pemikir tidak akan pernah dapat memuaskan dahaga mereka akan hal itu. Pengulangan yang ada di dalamnya tidak menjemukan orang yang membacanya ataupun mengurangi keindahannya. Keberadaannya yang tidak ada akhirnya.
Al Qur'an adalah kitab yang dikaji mendengarnya mereka tidak akan bisa menahan diri untuk berkata:'Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang mengagumkan, yang memberikan petunjuk kepada jalan yang benar, beriman kepadanya' (72: 1 - 2).
Mempelajarinya akan mendapatkan pahala. Siapa memerintah berdasarkan padanya akan bertindak dengan adil. Siapa yang menghubunginya ia mengikuti jalan yang mengikutinya menuju jalan yang lurus. (Tirmidzi, Fada'il Al Qur'an 14).
Hadits itu berbicara mengenai berbagai sifat kitab suci Al Qur'an. Di dalamnya dijelaskan bahwa Al Qur'an merupakan pembeda antara kebenaran dan kebatilan, petunjuk allah paling kuat, heksana, jalan jalan menuju Allah.
Pembeda antara kebenaran dan kebatilan merupakan salah satu sifat Al Qur'an yang paling mendasar. Karena itu Al-Qur'an disebut juga Al Furqon: "Maha berkah Allah yang menemukan Al Qur'an kepada hambaNya supaya dia memberikan peringatan kepada semesta alam" (25: 1)
Dengan menyatakan bahwa Al Qur'an ditunjukkan untuk semesta alam, ayat itu menegaskan bahwa Al Furqon membedakan kebenaran dari kebatilan, mengatur kehidupan mereka yang memahami Islam, serta menunjukkan apa yang baik dan apa yang buruk.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits itu, Al Qur'an adalah petunjuk kuat yang dikirimkan Allah untuk membimbing mereka yang berpegang teguh padanya guna menuju jalan kebenaran.
Al Qur'an mengandung kalimat-kalimat bijaksana dan merupakan pengingat yang bijaksana pula. Al Qur'an dengan Hikmah mutlaknya menyebutkan segala sesuatu sesuai dengan kebutuhan manusia. Kepada mereka yang beriman padanya.
Al Qur'an memberikan pengingat serta nasihat yang tepat dalam mengikuti jalan yang harus mereka tempuh dan kehidupan yang harus mereka jalani. Adalah jalan yang sesungguhnya.
Al Qur'an adalah petunjuk yang mencegah manusia berbuat kemungkaran, tidak hanya dalam hal-hal yang berkaitan dengan iman dan doa, melainkan juga dalam masalah-masalah sosial ekonomi dan administrasi.
Wallahu A'lam Bisshowab.
Zubeyr Tekin
Photo by Ashkan Forouzani on Unsplash
Wallahu A'lam Bisshowab.
Zubeyr Tekin
Photo by Ashkan Forouzani on Unsplash
APA ITU AL QUR'AN?
LAZIS TASYRIF SEMARANG
22:02
Mereka dan boleh jadi termasuk kita tak akan pernah terpuaskan dalam menggapai nafsu dunia. Selalu saja merasa kurang dan kurang.
Hal demikian akan menjadikan hidup terasa senang namun jauh dari rasa kebahagiaan dan keberkahan.
Marilah membangun kerajaan hati sebelum membangun kemewahan dunia. Hilangkan sifat tamak terhadap apa yang ada dalam genggaman kita. Selalu mencari kelebihan untuk disyukuri, bukan lagi sebaliknya selalu mencari kekurangan.
Dengan demikian kita bisa berbuat banyak atas hak yang kita miliki. Hati menjadi tenang dan damai.
Dengan demikian kita bisa berbuat banyak atas hak yang kita miliki. Hati menjadi tenang dan damai.
Dengan bersyukur kita akan menikmati dan melakukan semua yang diperintahkan Allah. Peduli menjadikan tingkat kepatuhan terhadap perintah dan menjauhi larangan Allah. Inilah yang menjadi tolak ukur Allah untuk membukakan pintu Rahmat kepada kita.
Kesuksesan yang hakiki adalah tercapainya ketenangan, kebahagiaan, keamanan dan kesejahteraan. Ukurannya menjadi sangat relatif. Ukuran yang dimaksud tidak lagi menjadi ukuran dunia atau ukuran sebuah materi belaka. Berkah melampaui ukuran material dunia.
Para ulama mengatakan hakikat hidup sebenarnya adalah kedekatan dan kecintaan kita kepada Sang Pencipta. Jika sudah dekat dengan Allah, cinta kepadaNya menjadikan dunia menjadi sangat kecil dan tiada artinya.
Dikisahkan Umar Bin Khattab pernah menginfakkan kebun kurma yang dimilikinya. Beliau menganggap kebun kurma dan kicauan burung yang ada di dalamnya itu telah menyita waktunya untuk salat berjama'ah.
Sifat Umar Bin Khattab telah sampai pada tahapan menghargai Allah lebih besar dari harga dunia. Bagi beliau dunia bukan lagi ukurannya, dunia menjadi tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Allah dan nikmat yang diberikan.
Bahkan seorang Umar Bin Khattab menganggap satu kali sholat berjamaah jauh lebih besar daripada harga dunia yang beliau gambarkan dengan luasnya kebun kurma.
Mari kita instropeksi, begitu mudahnya kita meninggalkan salat berjamaah gara-gara urusan dunia. Kita tega membelakangi Allah bahkan bermaksiat dengan rezekinya. Kitapun rela mengabaikan sisi-sisi kemanusiaan yang telah dianugerahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Dengan kehormatan, kemuliaan dan harga diri kita gadaikan. Semua demi kekayaan dunia. Kita masih menghiasi pandangan kita dengan dunia.
Mari kita bangun hati untuk menjadi lebih bahagia dengan berbagi kepada sesama. Semoga berkah di dunia dan akhirat nanti. Amin.
Photo by Eric Witsoe an Bheatha on Unsplash
Mari kita bangun hati untuk menjadi lebih bahagia dengan berbagi kepada sesama. Semoga berkah di dunia dan akhirat nanti. Amin.
Photo by Eric Witsoe an Bheatha on Unsplash
MEMBANGUN KERAJAAN HATI
LAZIS TASYRIF SEMARANG
16:28
Karyawan dan manajemen PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Divisi Noodle Cabang Semarang memberikan bantuan pembangunan Panti Asuhan At-Tasyrif Warrohman Ngaliyan, Kota Semarang.
Bantuan tersebut berupa pembangunan dua kamar yang sudah dimulai pembangunanya pada Juli lalu dan menghabiskan dana sekitar Rp60 juta.
Branch Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Divisi Noodle Cabang Semarang, Devie Permana mengatakan, dana tersebut sepenuhnya dikumpulkan dari seluruh karyawan dan manajemen.
"Bantuan ini bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indofood," katanya usai peresmian bangunan panti asuhan At-Tasyrif Warrohman Ngaliyan Kota Semarang, Jumat (22/8/2014).
Dia mengatakan, Indofood ingin selalu dekat dengan masyarakat baik melalui produk-produk yang bermutu dan kegiatan CSR yang bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. "Semoga ke depan kegiatan CSR kami dapat lebih baik," imbuhnya.
Branch Human Resources Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang, Bezaliel Pakke menambahkan, kegiatan CSR Indofood dibagi menjadi lima pilar utama yakni building human capital, strengthening economic value, outreaching to the community, protecting the invironment dan solidaritiy for humanity. (izz)
Sumber: ekbis.sindonews.com
Bantuan tersebut berupa pembangunan dua kamar yang sudah dimulai pembangunanya pada Juli lalu dan menghabiskan dana sekitar Rp60 juta.
Branch Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Divisi Noodle Cabang Semarang, Devie Permana mengatakan, dana tersebut sepenuhnya dikumpulkan dari seluruh karyawan dan manajemen.
"Bantuan ini bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indofood," katanya usai peresmian bangunan panti asuhan At-Tasyrif Warrohman Ngaliyan Kota Semarang, Jumat (22/8/2014).
Dia mengatakan, Indofood ingin selalu dekat dengan masyarakat baik melalui produk-produk yang bermutu dan kegiatan CSR yang bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. "Semoga ke depan kegiatan CSR kami dapat lebih baik," imbuhnya.
Branch Human Resources Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang, Bezaliel Pakke menambahkan, kegiatan CSR Indofood dibagi menjadi lima pilar utama yakni building human capital, strengthening economic value, outreaching to the community, protecting the invironment dan solidaritiy for humanity. (izz)
Sumber: ekbis.sindonews.com
CSR INDOFOOD UNTUK PEMBANGUNAN YAYASAN AT TASYRIF
LAZIS TASYRIF SEMARANG
19:16